watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
kecanduan kemaluan pria

Hallo, nama saya Lilian. Saya mau bercerita tentang
pengalaman saya beberapa waktu yang lalu. Saya
adalah wanita yang memiliki hyperseksual yang
dalam hal ini kecanduan akan kebiasaan sepongan
(melakukan oral seks terhadap kemaluan pria).
Sudah lama sekali saya waktu pertama kali
menghisap kemaluan pria. Waktu itu umur saya 16
tahun. Dan setelah kejadian itu, saya sudah
mendapatkan 2 kejantanan pria lagi untuk saya
sepong. Saya benar-benar tidak puas dengan tidak
terpenuhinya keinginan saya untuk menghisap
kemaluan pria. Masalahnya saya sering dipingit
orang tua, apalagi ditambah dengan lingkungan
sekolah saya yang merupakan sekolahan khusus
cewek. Jadi saya sering sakaw (menagih) kemaluan
pria. Suatu malam, saya sudah benar-benar tidak
tahan lagi. Buku dan VCD porno pun tidak bisa
memuaskan saya. Bahkan waktu saya melakukan
masturbasi pun saya tetap merasa kurang puas.
Saya yang sehabis masturbasi, membuka jendela
kamar saya yang berada di lantai 2 rumah saya.
Waktu itu jam 23:30. Saya melihat jalanan di depan
rumah sudah sepi sekali. Tiba-tiba ide gila saya
mulai lagi. Saya dengan nekat, diam-diam keluar
rumah sambil bertelanjang tanpa sepengetahuan
siapa pun yang ada di rumah karena semua sudah
pada tidur. Saya sampai nekat melompat pagar
dengan harapan ada cowok atau pria yang melihat
dan memperkosa saya. Apapun asal saya bisa
menghisap kemaluannya.
Di komplek saya memang sepi sekali pada jam-jam
segitu. Saya sedikit menyesal juga, kenapa saya
tidak keluar agak lebih sore. Agak dingin juga malam
itu atau mungkin juga karena saya tidak memakai
selembar pakaian pun. Di ujung jalan, saya melihat
masih ada mas Agus, tukang nasi goreng
langganan saya yang masih berjualan. Langsung
saya sapa dia.
"Mas Agus, nasi gorengnya dong..." pinta saya.
"Lho, mbak Lili..? Ngapain malam-malam begini
masih di luar? Ngga pake apa-apa lagi..." sahutnya
sambil terheran-heran melihat saya yang tanpa
sehelai benang pun di tubuh.
"Abis panas sih, Mas. Kok tumben masih jualan..?"
Mas Agus tidak menjawab. Tetapi saya tahu
matanya tidak bisa lepas dari payudaraku yang putih
polos ini.
"Ngeliatin apa mas..?" kutanya.
"Ah ngga..." katanya gugup.
Lalu mas Agus menyiapkan penggorengannya
untuk memasak nasi goreng pesananku. Saya lihat
ke arah celananya, saya tahu batang kemaluannya
sudah berubah jadi bertambah besar dan tegang.
Karena saya sudah tidak tahan lagi untuk segera
menghisap kemaluannya, saya nekat juga. Saya
jongkok sambil membuka ritsletingnya dan
mengeluarkan batang kejantanannya dari dalam CD-
nya. Tidak pakai basa-basi, saya masukkan alat
vitalnya mas Agus ke dalam mulut saya. Saya jilat-
jilat sebentar lalu saya hisap dengan bibir. Saya
yakin mas Agus merasakan senang yang tiada tara,
seperti mendapatkan rejeki nomplok. Tidak hanya
itu, saya juga menjilati dua telor mas Agus.
Memang agak bau sih, tetapi saya benar-benar
menikmati kejantanan mas Agus yang sekarang dia
mulai bersuara, "Mmmh... mmmh... uhhh..."
Kira-kira 15 menit saya menikmati kemaluannya
mas Agus, tiba-tiba mas Agus menyuruh saya
untuk berdiri. Dia memelorotkan celana dan CD-nya
sendiri sampai bawah dan menyuruh saya berbalik.
Sekarang saya membelakangi mas Agus. Mas Agus
jongkok dan menjilati kemaluan saya. Saya
langsung merasakan kenikmatan yang hebat sekali.
Hanya sebentar dia melakukan itu. Selanjutnya dia
berdiri lagi dan memasukkan batang kejantanannya
ke liang senggama saya. Kami berdua melakukan
senggama sambil berdiri. Saya melakukannya
sambil pegangan di gerobak nasi gorengnya. Saya
sudah benar-benar merasa keenakan.
"Uuuh... akkhh... akkh... akhhh..." saya menjerit-jerit
kegilaan, untung tidak ada yang mendengar.
"Mas, kalo udah mau keluar, bilang ya..." pinta saya.
"Udah mau keluar nih..." jawabnya.
Langsung saja saya melepaskan batang
kejantanannya dari liang vagina saya dan jongkok di
hadapan kemaluannya yang mengacung tegak.
Tetapi setelah saya tunggu beberapa detik, ternyata
air maninya tidak keluar-keluar. Terpaksa saya kocok
dan hisap lagi batang kejantanannya, saya jilati, dan
saya gigit-gigit kecil. Setelah itu tibalah saatnya saya
menerima upah yang dari tadi saya sudah tunggu-
tunggu, yaitu air maninya yang memang lezat.
"Crot.. crot.. crot..." semuanya saya minum seperti
orang yang kehausan.
Langsung saja saya telan dan saya bersihkan
kejantanannya dari air mani yang tersisa.
Bertepatan dengan itu, 2 laki-laki lewat di depan
kami. Ternyata mereka adalah bapak-bapak yang
tinggal di komplek ini yang sedang meronda.
"Lho, mas Agus lagi ngapain..?" kata seorang bapak
di situ.
"Ah ngga pak... mmm... ini mbak Lily..." jawab mas
Agus malu-malu.
"Ini Om, saya habis 'gituan' sama mas Agus..." saya
jawab begitu nekat dengan harapan 2 bapak ini juga
mau memperkosa saya seperti yang telah saya
lakukan dengan si penjuali nasi goreng.
Mereka keheranan setengah mati mendengar
pengakuan saya itu.
"Adik ini tinggal dimana?" tanya salah satu dari
mereka.
"Di sana, di blok F." jawab saya.
"Ayo pulang sudah malam..!"
Dan saya pun diseret pulang. Saya takut setengah
mati karena jika sampai saya dibawa pulang, pasti
ketahuan sama orang tua dan saya bakal digantung
hidup-hidup.
Di tengah jalan, saya beranikan diri berkata pada
mereka, "Om, mau nyusu ngga..?"
"Jangan main-main kamu..."
"Ayolah Om.... saya tau kok, Om mau juga kan
ngewe sama saya..?"
Mendengar itu, si Om langsung terangsang berat.
Saya langsung mengambil kesempatan meraba-
raba batang kejantanannya yang tegang.
"Ayo dong Om... saya pengen banget lho..." saya
bilang lagi untuk menegasakan maksud saya.
Bapak yang satunya lagi langsung setuju dan
berkata, "Ya udah, kita bawa ke pos ronda aja pak
Karim..." dan pak Karim pun setuju.
Setibanya di sana, ternyata masih ada 3 orang lagi
yang menunggu di sana, termasuk bang Parli,
hansip di komplek saya. Saya kegirangan sekali,
bayangkan saya akan mendapatkan 6 batang
kejantanan dalam semalam. Gila... beruntung sekali
saya malam itu. Setelah kami berenam ngobrol-
ngobrol sebentar tentang kejadian antara saya dan
mas Agus, saya langsung memberanikan diri
menawarkan kesempatan emas ini ke mereka,
"Saya sebenernya pengen banget ngerasain
barangnya bapak-bapak ini..."
Mereka langsung terlihat bernafsu dan terangsang
mendengar perkataan saya, dan saya jeas
mengetahuinya. Saya suruh mereka berlima
melepas celana dan CD mereka sendiri dan duduk di
bangku pos hansip itu. Mereka berbaris seperti
menunggu dokter saja. Batang kemaluan mereka
besar-besar juga. Saya langsung memulai dengan
batang kejantanan yang paling kanan, yaitu senjata
keperkasaannya bang Parli. Saya hisap, saya gigit-
gigit kecil, saya kocok di dalam mulut saya, dan
saya jilati keseluruhan batangnya dan termasuk juga
telurnya. Begitu juga pada batang keperkasaan yang
kedua, ketiga, keempat, dan yang terakhir miliknya
pak Karim.
Setelah selesai, saya masih belum puas kalau belum
meminum air mani mereka. Lalu saya duduki
batang kejantananmya bang Parli sampai masuk ke
liang senggama saya. Saya kocok-kocok di dalam
vagina saya. Sementara itu, pak Karim dan satu
bapak lainnya menjilati dan menghisap puting susu
saya, sedangkan yang dua bapak lainnya
menunggu giliran. 10 menit setelah itu, saya sudah
setengah tidak sadar, siapa yang menggenjot
lubang senggama saya, siapa saja yang menghisap
buah dada saya, batang kejantanan siapa saja yang
sedang saya sepong, seberapa keras jeritan saya
dan berapa kali saya sudah keluar karena orgasme.
Ada pula saatnya ketika satu senjata kejantanan
masuk ke lubang vagina saya, sedangkan satu
senjata lagi masuk ke lubang anus saya sambil saya
menghisap 3 batang kemaluan secara bergantian.
Pokoknya saya sudah tidak sadar lagi. Karena
merasakan kenikmatan yang benar-benar tiada tara.
Untungnya mereka tidak mengeluarkan air maninya
di dalam lubang kewanitaan saya, kalau tidak bisa
hamil nanti saya... berabe dong..! Lagipula saya
berniat meminum semua air mani mereka.
Akhirnya saat yang saya tunggu-tunggu, yaitu
saatnya saya berjongkok di depan mereka dan
mereka mengelilingi wajah saya sambil mengocok-
ngocokkan barang mereka masing-masing. Sesekali
saya masih juga menghisap dan menyedot kelima
batang kejantanan itu dengan lembut.
Akhirnya, "Crot... crot... crot... crot.... crot..." saya
malam itu seperti mandi air mani. Saya merasa
puas sekali.
Waktu pulang, saya diantarkan bang Parli, si hansip.
Ketika sudah sampai di depan rumah saya, sekali
lagi bang parli membuka ritsletingnya dan
menyodokkan batang kejantanannya ke dalam
lubang senggama saya. Saya melakukannya sambil
nungging berpegangan ke pagar depan rumah
saya. Selama 10 menit saya dan bang parli
melakukan senggama di depan pagar rumah saya.
Air maninya sekarang terpaksa dikeluarkan di
punggung saya. Saya tidak menyesal karena air
maninya kali ini tidak terlalu banyak. Saya melompat
pagar lagi, dan masuk ke kamar diam-diam. Sampai
di kamar sudah jam 3 lebih. Badan saya seluruhnya
malam itu bau sperma. Saya langsung tidur tanpa
mandi dahulu karena besoknya saya harus ke
sekolah. Saya yakin mereka semua akan tutup
mulut sebab takut dengan istri mereka masing-
masing.
TAMAT


Adult | GO HOME | Exit
1/1681
U-ON

inc Powered by Xtgem.com